Untuk memahami apa itu Variable Length Subnet Masking (VLSM) , mari kita lihat contoh bisnis. Misalkan sebuah perusahaan telah membeli rentang alamat IP 37.1.1.0/24 (256 alamat). Perusahaan tersebut memiliki 5 kantor, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 di bawah ini:
Kita ditugaskan untuk membuat subnet blok alamat IP 37.1.1.0/24 dan menetapkan subnet IP untuk setiap kantor. Mari kita lihat dua cara untuk melakukannya.
Apa itu FLSM?
Pendekatan pertama untuk tugas ini adalah membagi blok 256 alamat menjadi empat subnet berukuran sama. Teknik ini disebut Fixed Length Subnet Mask (FLSM) . Keuntungan dari pendekatan ini adalah semua subnet memiliki subnet mask yang sama, sehingga prosesnya sangat mudah dan lebih kecil kemungkinannya mengalami kesalahan. Gambar 2 di bawah ini mengilustrasikan contoh ini.
Namun, metode ini mengakibatkan pemborosan alamat IP yang signifikan . Misalnya, kantor-4 hanya memiliki 10 pengguna, tetapi kami menetapkan subnet dengan 64 alamat IP. Akibatnya, 54 alamat tidak terpakai. Dari sudut pandang perusahaan, ini merupakan pemborosan sumber daya.
Apa itu VLSM?
VLSM adalah singkatan dari Variable Length Subnet Mask . VLSM adalah teknik subnetting yang memungkinkan admin jaringan mengalokasikan alamat IP secara lebih efisien menggunakan subnet mask yang berbeda untuk segmen jaringan yang berbeda. Teknik ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menetapkan alamat IP dengan membuat subnet dengan ukuran yang bervariasi berdasarkan kebutuhan spesifik dan jumlah host di setiap subnet. Teknik ini membantu mengurangi pemborosan alamat IP dan memanfaatkan ruang IP yang tersedia dengan lebih baik.
Perhatikan bahwa dengan menggunakan VLSM, kita memiliki 112 alamat IP kosong yang dapat dialokasikan ke lokasi lain di kemudian hari. Dibandingkan dengan pendekatan FLSM, metode ini jauh lebih efisien. Ide utamanya adalah VLSM memungkinkan kita untuk membagi ruang alamat IP menjadi subnet-subnet dengan ukuran yang bervariasi berdasarkan kebutuhan spesifik setiap kantor. Hal ini membantu meminimalkan pemborosan alamat IP, karena setiap subnet hanya diberi jumlah IP yang diperlukan, alih-alih menggunakan subnet berukuran tetap yang mungkin terlalu besar atau terlalu kecil untuk tujuan tersebut.
Di sisi lain, satu-satunya kelemahan pendekatan ini adalah kompleksitasnya. Metode subnet VLSM membutuhkan perencanaan, desain, dan administrasi yang lebih canggih daripada pendekatan FLSM. Jika kita tidak merencanakan dengan matang sebelumnya bagaimana kita mensubnet blok alamat IP kita, kita dapat mengalami fragmentasi alamat IP, yang berarti beberapa rentang alamat IP mungkin tidak bersebelahan (lebih lanjut tentang ini di pelajaran berikutnya).
Perbedaan antara FLSM dan VLSM
Tabel 1 membandingkan kedua teknik.
| Subnetting FLSM (Subnet Mask Panjang Tetap) | Subnetting VLSM (Masker Subnet Panjang Variabel) |
| Satu jaringan dibagi menjadi beberapa subnet yang berukuran sama. | Satu jaringan dibagi menjadi beberapa subnet dengan ukuran berbeda. |
| Setiap subnet berisi jumlah host yang sama. | Jumlah host di setiap subnet bervariasi. |
| Subnet mask yang sama digunakan untuk semua subnet. | Subnet mask yang berbeda digunakan untuk setiap subnet. |
| Konfigurasi dan administrasi mudah dilakukan. | Konfigurasi dan administrasi lebih kompleks. |
| Metode ini mengakibatkan pemborosan alamat IP yang signifikan. | Pemborosan alamat IP diminimalkan. |
No comments:
Post a Comment